Kwarcab Kota Magelang Partisipasi dalam GELAR Saka Milenial 2020

Perwakilan Saka Milenial Kwarcab Kota Magelang mengikuti upacara Pembukaan Daring Gelar Saka Milenial Kwarda Jateng 2020 yang dipimpin secara langsung oleh Ketua Majelis Pembina Daerah (Kamabida) Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Kota Magelang - Senin (10/8/2020), perwakilan Saka Milenial Kwarcab Kota Magelang mengikuti upacara Pembukaan Daring Gelar Saka Milenial Kwarda Jateng 2020 yang dipimpin secara langsung oleh Ketua Majelis Pembina Daerah (Kamabida) Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan 10-13 Agustus 2020 dengan berbagai macam  kegiatan webinar yang berhibungan dengan penggunaan gadget diera milenial. Giat Edukasi Keterampian Dan Literasi Daring (GELAR) Saka Milenial I 2020 adalah Kegiatan Satuan Karya Pramuka Mitra Inovasi dan Literasi Teknologi Informasi Digital yang pertama setelah terbentuk dan dikukuhkan di Kwartir Daerah Jawa Tengah diakhir Tahun 2019.


GELAR Saka Milenial 2020 dibuka oleh Wakil Ketua Bidang Bina Satuan Kwartir Daerah Jawa Tengah, Ir. Agung Suparyoko Rahendrotomo. Dalam pengantarnya, Kak Agung mengatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini peserta diharapkan dapat menerima beberapa materi menarik melalui pendidikan pelatihan daring. “Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kami berharap peserta dapat keterampilan, baik yang memiliki minat di bidang IT, penulisan blog, pembuatan video, maupun berjualan online” ucap Kak Agung. Ia juga menambahkan agar nantinya inovasi dari kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat melalui media sosial khususnya terkait Covid-19 dan perilaku hidup sehat serta meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan teknologi dengan tanggung jawab. 


Dalam kesempatan yang sama, Kak Ganjar Pranowo juga mengajak peserta untuk mengedukasi masyarakat melalu media sosial. Menurut Kak Ganjar, peradaban mulai bergeser, dilihat dari banyaknya anak-anak yang kecanduan gadget. Oleh karena itu ia berharap dapat mengarahkan kecanduan tersebut menjadi sebuah hal positif yang bisa dimanfaatkan dengan optimal, karena menurutnya, melarang adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tapi menggeser hal yang berdampak buruk menjadi sesuatu hal yang positif itu mungkin. “Saya harap narasumber bisa membagi pengalaman dan membantu mengeksplorasi adik-adik agar dapat memanfaatkan gadget dengan baik. Bantu sosialisasikan literasi yang baik tentang apa itu Covid-19. Kita tidak boleh menyepelekan, yang positif makin banyak meskipun orang tanpa gejala, namun kita tidak perlu panik. Dan ingat, tidak boleh ada stigma negatif terhadap orang yang sudah atau sedang terkena Covid” pesannya. (diskominsta)

Sebelumnya Berikutnya