Pemkot Magelang Perkuat Tata Kelola SPBE, Targetkan Indeks 4,01 pada 2025

Pemerintah Kota Magelang terus memperkuat tata kelola Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang terus memperkuat tata kelola Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui kegiatan Sosialisasi Pendampingan Evaluasi SPBE dan Koordinasi SPBE yang digelar di Ruang Sidang Lantai 1 Kantor Pemkot Magelang, Jumat (19/9/2025).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (Diskominsta) Kota Magelang, Muchamad Abdul Aziz, menjelaskan sejak diberlakukannya PermenPANRB Nomor 59 Tahun 2020 tentang Pemantauan dan Evaluasi SPBE, Pemkot Magelang melakukan perbaikan berkelanjutan di empat domain, delapan aspek, dan tujuh indikator yang menjadi fokus evaluasi.

“Hasil penilaian tahun 2024 cukup baik dengan capaian indeks 3,69 atau predikat sangat baik. Namun, masih ada tantangan pada domain manajemen SPBE yang nilai relatif lebih rendah dibandingkan domain lainnya,” terang Aziz. 

Kondisi ini menjadi perhatian serius, khususnya bagi Diskominfo sebagai koordinator teknis, untuk memastikan penguatan tata kelola, manajemen pengetahuan, serta peningkatan kompetensi ASN di setiap OPD.

Melalui pendampingan dan evaluasi internal, selanjutnya Pemkot Magelang berkomitmen berkomitmen setiap rekomendasi perbaikan sehingga lebih siap menghadapi evaluasi eksternal.

“Harapannya ke depan terciptanya layanan publik digital yang semakin transparan, efektif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

Kegiatan ini diikuti 50 peserta yang terdiri atas kepala OPD dan tim koordinator SPBE Kota Magelang. Mereka memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan SPBE di lingkungan Pemkot Magelang. 

Sekretaris Daerah Kota Magelang, Hamzah Kholifi, dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas capaian indeks SPBE 2024. Menurutnya, meski sudah berada di angka 3,69 dengan predikat sangat baik, target tahun 2025 telah ditetapkan lebih tinggi, yakni 4,01.

“Capaian layanan SPBE kita sudah cukup tinggi, yakni 4,39. Namun, domain manajemen SPBE masih membutuhkan perhatian lebih,” jelasnya.

Menurut Hamzah, pencapaian ini kabar baik sekaligus tantangan. Sehingga perlunya memperkuat tata kelola, manajemen, dan dokumentasi. Konsultan telah mendampingi dengan baik, tetapi tindak lanjut dari setiap OPD akan menjadi faktor penentu keberhasilan. 

Pemkot Magelang, kata Hamzah, telah menyiapkan langkah-langkah nyata, di antaranya memperkuat tata kelola TIK, mengintegrasikan data, menyempurnakan layanan publik berbasis elektronik, serta menyiapkan wadah berbagi pengetahuan agar praktik baik tidak hilang, melainkan menjadi sumber belajar bersama.

“Yang paling penting, tujuan utama SPBE bukan sekadar angka indeks, tetapi dampak nyata bagi masyarakat. Masyarakat menunggu layanan yang cepat, mudah, transparan, dan akuntabel, tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Magelang juga meluncurkan inovasi Pustaka SPBE, yakni repositori digital terintegrasi pada portal layanan Kota Magelang. Pustaka hadir sebagai pusat referensi, penyimpanan, sekaligus ruang kolaborasi pengetahuan SPBE bagi ASN.

Inovasi ini diharapkan memperkuat literasi digital, menjaga pengetahuan seluruh OPD, serta mempercepat peningkatan kapabilitas ASN di era pemerintahan digital.

Sebelumnya Berikutnya