PWI Kota Magelang melakukan talkshow peringatan Hari Pers Nasional
PWI Kota Magelang melakukan talkshow peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dengan tema "Pers, Prokes, dan Kebangkitan Ekonomi" di museum BPK RI Magelang, Senin (15/3/2021). Tema tersebut sesuai dengan kondisi saat ini dimana hampir semua sektor, tak terkecuali ekonomi, sangat terdampak pandemi Covid-19.
Talkshow yang disiarkan langsung di kanal youtube PWI Kota Magelang itu menghadirkan narasumber Wali Kota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Aziz, Direktur Utama Bank Magelang Hery Nurjianto, wartawan LKBN Antara Hari Atmoko, dengan moderator Putri Rakhmadani.
Wali Kota Magelang mengatakan, pers di Kota Magelang sudah edukatif, dan memberitakan sesuai kenyataan yang terjadi.
"Kami ingin pers ikut menjual Kota Magelang. Program kami tiga tahun ke depan kemiskinan bisa ditekan," ujar Aziz.
Aziz optimis jika Kota Magelang segera menjadi zona hijau. Dengan demikian, kegiatan masyarakat akan pulih dan ekonomi bangkit kembali. Hal ini membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Pers memiliki peran penting dalam edukasi masyarakat terkait prokes ini.
Direktur Utama Bank Magelang memaparkan, perbankan adalah salah satu sektor yang juga terdampak pandemi. Walaupun demikian, BUMD ini masih bisa berjalan dengan banyak penyesuaian. Peran pers dalam hal ini juga sangat dibutuhkan untuk kembali mengangkat sektor ekonomi.
"Bersama pers, kita menjalin kerjasama yang baik, terkait informasi dan memberikan pemahanan mengenai dunia perbankan, sehingga dapat mengedukasi masyarakat tentang keuangan," jelas Hery.
Sementara itu Hari Atmoko menyampaikan, perjalanan setahun pandemi Covid-19 memberi rasa istimewa bagi pers, demikian pula pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 ini. Ada tantangan tersendiri bagi insan pers karena di tengah pandemi harus tetap menjalankan tugas peliputan, namun tetap berupaya agar tidak tertular dan menularkan Covid-19.
"Ini tidak mudah. Ada media yang beralih platform, ada yang tutup. Namun kita patut bersyukur, karena kita masih bisa menyajikan karya jurnalistik, yang bisa diberikan kepada publik," pungkas Hari. (Diskominsta)