Sebanyak 45 admin Media Sosial (medsos) antusias mengikuti mengikuti pelatihan pengelolaan Admin Medsos di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan melaui daring dengan Farchan Noor Rachman sebagai narasumber.
Kota Magelang (10/8/2020) - Sebanyak 45 admin Media Sosial (medsos) antusias mengikuti mengikuti pelatihan pengelolaan Admin Medsos di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan melaui daring dengan Farchan Noor Rachman sebagai narasumber. Farchan adalah Pegawai Negeri Sipil yang memulai karir di Humas Direktorat Jendral Pajak (DJP), dan bertugas mengelola media sosial DJP. Dalam kesempatan ini admin medsos Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Magelang kompak mengikuti webinar ini guna menambah pengetahuan dalam memaksimalkan penggunaan medsos lembaga pemerintahan.
Dalam webinar disampaikan bahwa konten yang baik adalah konten yang sesuai dengan target audiencenya. Admin harus mengenali seperti apa karakter masyarakat yang menggunakan Instagram, Twitter, Facebook, Youtube maupun Web dan Google. Hal ini terkait dengan konsep dari postingan yang akan diunggah melalui medsos. Selain itu Farchan juga menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan dalam membuat caption, thread maupun menjawab pertanyaan dari masyarakat adalah bahasa yang awam dan mudah dimengerti, sehingga dapat membuat masyarakat merasa lebih dekat dengan pemerintah.
Medsos lembaga pemerintahan membutuhkan dasar hukum dan prosedur operasi standar (SOP) untuk membuat garis batas baik dalam mengunggah informasi maupun menjawab pertanyaan dari masyarakat. Tidak ada yang salah dengan mempublikasi kegiatan pejabat daerah, namun akan lebih baik apabila dari segi pengambilan gambar terlihat candid dan dari segi bahasa terkesan bahwa pejabat tersebut setara dengan masyarakat tanpa mengurangi rasa hormat masyarakat terhadap Institusi pemerintahan.
”Untuk menambah ketertarikan masyarakat terhadap informasi yang kita publish, sebaiknya kita menggunakan template yang tidak akan pernah berubah” ucap Farchan.
Farchan juga menambahkan bahwa evaluasi harus dilakukan minimal satu minggu sekali untuk melihat bagaimana analitic yang terjadi di medsos masing-masing lembaga pemerintahan, baik dari like, komen, maupun opini dan kritik masyarakat yang diterima. Ia mengingatkan bahwa saat ini peran medsos dinilai sangat signifikan, terlebih ketika menangani aduan masyarakat yang disampaikan melalui kanal medsos.
Manajemen krisis juga wajib dipelajari untuk nantinya admin dapat tanggap dengan krisis medsos yang bisa saja terjadi. Ia mengingatkan, untuk terus menggunakan medsos secara realtime agar masyarakat dapat mengetaui informasi terkini dari pemerintah.
“Satu hal yang perlu diingat, jangan pegang medsos apapun ketika perasaan kamu sedang tidak enak. karena nantinya jawaban yang kamu berikan kepada masyarakat akan terlihat dari perasaan yang sedang kamu rasakan.” imbuhnya.
Pada acara tersebut juga dibagikan materi dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo. Bagi rekan-rekan admin medsos pemerintah yang belum mendapat kesempatan pada agenda hari ini, silakan unduh materi di tautan berikut:
http://indonesiabaik.id/ebook/memaksimalkan-penggunaan-media-sosial-dalam-lembaga-pemerintah
(diskominsta)