Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah. Salah satu kebijakan yang krusial adalah peningkatan literasi terkait program Indonesia Sehat. Terkait hal tersebut Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominsta) Kota Magelang melaksanakan webinar melalui zoom dengan tema “Vaksin Dewasa Tingkatkan Imun”, Rabu (2/11/2020).
Webinar yang diikuti puluhan peserta tersebut menghadirkan narasumber Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr. Majid Rohmawanto dan dokter pada RSU Tidar Magelang, dr. Andriyani Dhania Putri.
Majid Rohmawanto mengatakan prioritas utama vaksin dewasa adalah masyarakat yang masih produktif, yaitu masyarakat yang berada dalam rentang usia 15-59 tahun. Hal ini karena pada rentang usia tersebut kemampuan membentuk daya tahan tubuh masih sangat baik. Ia menambahkan bahwa program imunisasi rutin pada bayi, balita dan anak sekolah selama masa pandemi tetap menjadi prioritas.
“Untuk mempercepat penanggulangan Covid-19 di Indonesia, selain upaya protokol kesehatan juga diperlukan Imunisasi Covid-19," ucapnya.
Agar dapat memutus mata rantai penularan secara menyeluruh, imunisasi perlu dilakukan pada sekitar 70% kelompok sasaran.
Webinar zoom ini dilaksanakan untuk membangun pemahaman, kepercayaan dan partisipasi publik dalam mewujudkan “Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit”.
Sementara itu Andriyani Dhania Putri mengatakan tujuan dilakukannya vaksinasi yaitu melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu dan menurunkan prevalensi penyakit. Ia menyampaikan dalam imunisasi bisa timbul KIPI yaitu kejadian ikutan pasca imunisasi.
“Gejala KIPI kemungkinan sudah ada sebelum seseorang menerima imunisasi, tapi baru timbul gejala pada saat atau waktu yang berdekatan dengan pemebrian vaksin," pungkasnya. (Diskominsta)