Inovasi Data Kota Magelang Open (DataGO) mendapat apresiasi dari tim
penilai independen kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD tahun 2019. Tim
penilai terdiri dari para pakar yang berkompeten, antara lain akademisi,
pengamat politik, pakar kebijakan publik, wartawan, ombudsman, peneliti
LIPI dan lainnya.
Pada kompetisi tersebut, DataGO mampu masuk
Top 99 nasional sehingga Pemerintah Kota Magelang, dalam hal ini Wakil
Walikota Magelang Windarti Agustina, harus melakukan paparan di hadapan
tim penilai independen di Aula Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Windarti didampingi Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno, Kepala
Diskominsta Catur Budi Fajar Sumarmo dan Asisten I Muji Rochman.
Prof.
Dr. R. Siti Zuhro M.A, anggota tim penilai independen dari LIPI,
mengungkapkan inovasi Kota Magelang melalui DataGO memudahkan
masyarakat, khususnya peneliti, untuk mengetahui segala sesuatu tentang
Kota Magelang secara detil dan akurat tanpa harus datang ke kota
tersebut.
"Bagus sekali, karena sudah era-nya paperless, era-nya
akses untuk longdistances, dan ternyata Kota Magelang sudah
mempersiapkan. Khususnya bagi peneliti yang ingin mengetahui tentang
Kota Magelang secara detil dan akurat," ucapnya.
Menariknya,
lanjut Zuhro, DataGO tidak hanya menyajikan data tapi juga narasi
lengkap sehingga mudah dipahami pengakses. Lebih penting dari itu,
DataGO mampu memotret daerah itu secara utuh yang belum tentu bisa
diperoleh di Badan Pusat Statistik (BPS) pusat.
"Artinya secara ekonomi, menggunakan DataGO akan lebih efisien," imbuhnya.
Wakil
Walikota Magelang Windarti Agustina, menambahkan DataGO telah dirintis
sejak akhir 2014 sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Magelang dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya pada penyediaan data
sektoral yang valid, up to date dengan akses yang mudah dan murah.
DataGO
berhasil memberikan dampak signifikan dalam peningkatan performa tata
kelola data sektoral di Kota Magelang. Sehingga keputusan kebijakan
dipastikan berdasarkan kajian bukti yang tepat (evidence based policy
making) dan disertai dengan partisipasi konstruktif masyarakat.
"Sampai
saat ini DataGO terus dikembangkan agar inovasi tidak terhenti. DataGO
diharapkan terus berkontribusi dalam meningkatkan layanan publik di Kota
Magelang," katanya.
Untuk diketahui, sebanyak 331 instansi
mengikuti kompetisi dengan 3.156 proposal terdaftar. Dari keseluruhan
tersebut tersaring sebanyak 1.872 proposal inovasi yang lolos seleksi
administrasi dan terpilih 99 inovasi terbaik. Windarti optimistis DataGO
Kota Magelang mampu menembus Top 45 kompetisi ini.
"Harapan kita bisa masuk 45 besar. Daerah yang tembus top 45 bisa mendapat dana insentif daerah," ujarnya.