Pemerintah Kota Magelang menggandeng tokoh lintas agama untuk berperan aktif dalam mendukung Pilkada damai
Demi menciptakan situasi yang aman serta kondusif jelang Pilkada tahun 2020 di kota Magelang Pemerintah Kota Magelang menggandeng tokoh lintas agama untuk berperan aktif dalam mendukung Pilkada damai tanpa adanya perpecahan apalagi di tengah pandemi Covid-19. Rapat Koordinasi (rakor) ini dilaksanakan di pendopo pengabdian Wali Kota Magelang yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Magelang Dra. Windarti Agustina, Sekretaris Daerah Drs. Joko Budiyono, Kepala OPD, tokoh lintas agama dan jajaran Pemkot Magelang. Senin, 14 September 2020.
Dalam sambutannya, Wali Kota Magelang Ir. Sigit Widyonindito,MT , menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam menjaga kesadaran utuk mematuhi protokol kesehatan serta memelihara kondusifitas daerah selama pandemic covid-19 dan menyukseskan Pilkada 2020 mendatang. Melalui tokoh agama diharapkan agar para umat beragama dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak terpengaruh adanya isu-isu yang dapat merusak nilai-nilai persaudaraan.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya mohon dengan segala hormat kepada Bapak/Ibu tokoh agama disini untuk menjaga stabilitas daerah di Kota Magelang. Dalam kondisi saat ini kita harus terus membuat peluang untuk bisa menekan angka kasus penularan Covid, Kota Magelang itu pernah melandai, kita harus sengkuyung bersama untuk terbebas dari Covid-19 ini" ucap Sigit.
Masih dalam sambutannya Wali Kota Magelang ini, memberikan penekanan khusus terhadap pentingnya keberadaan tokoh agama dalam proses Pilkada. Tokoh agama menjadi orang terdepan menghimbau kepada seluruh umatnya untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2020. Ia meyakini, tokoh agama mampu menjadi corong untuk menghilangkan isu-isu berbau sara dan konflik horizontal dalam Pilkada 2020 di Kota Magelang pada bulan Desember mendatang.
Lebih lanjut Sigit mengingatkan, wabah virus corona memberikan dampak yang serius, tidak hanya dalam bidang kesehatan tetapi juga dalam bidang sosial politik dan ekonomi. Calon Kepala Daerah nantinya dinilai penting untuk menciptakan inovasi dan gagasan terbaik sebagai solusi bagi daerah untuk keluar dari krisis dan dampak virus covid-19. Menurutnya pentingnya ide-ide solutif untuk keluar dari dampak pandemi Covid-19, karena semua lapisan masyarakat merasakan dampak yang sama ketika wabah ini sedang berlangsung. Ia menekankan isu sara tidak boleh lagi dijadikan komoditas politik, karena hanya menyulut konflik di masyarakat.
"Saya melihat adanya peluang, justru dengan adanya Pilkada ini bisa menekan penyebaran Covid-19, dengan mengangkat isu Covid-19 sebagai isu yang paling utama dalam Pilkada ini, jadi isinya mencari kepala daerah yang efektif bisa menangani Covid-19," jelas Sigit.
Ia kembali menekankan, Pilkada merupakan momentum untuk menghasilkan pemimpin terbaik bagi daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan cara-cara yang cerdas dan mendidik bagi masyarakat, bukan menjual isu-isu primordial. Menurutnya apabila isu ini bisa diangkat, termasuk dampak sosial dan ekonominya sebagai adu gagasan utama, hal ini nantinya bisa mereduksi dan menekan isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik, seperti isu-isu primordial.
Dalam kesempatan ini pula, Sigit berpamitan dengan tamu undangan yang hadir dalam rakor, mengingat hampir berakhirnya masa tugas dan pengabdiannya sebagai Wali Kota Magelang selama 2 periode. Ia juga meminta maaf sekaligus berterima kasih kepada para tokoh agama yang telah bekerjasama secara sinergis dengan Pemerintah Kota Magelang.
“Di akhir kepemimpinan saya berterimakasih kepada Tokoh agama baik Islam maupun Non Islam Se-Kota Magelang yang sejak adanya pandemi ini selalu membantu Pemerintah Kota Magelang dalam memantau dan mensosialisasikan hal hal yang terkait dengan imbauan maupun larangan, guna menekan penyebaran covid-19 di Kota Magelang.” tutup Sigit. (Diskominsta)